Headlines News :
Home » » How Art Made The World – The Day Pictures Were Born

How Art Made The World – The Day Pictures Were Born

Written By DONdikr on 07 Januari 2010 | 15.52

“Gambar mendominasi kita. Cerita yang luar biasa tentang bagaimana kita manusia menemukan kekuatan citra, dan bagaimana citra mencipta dunia yang kita tinggali sekarang.”

Prolog yang berlangsung sekitar 3 menit dengan dipandu oleh dr. Nigel Spivey dari film produksi BBC dengan judul How Art Made The World ini.
Memulai dengan sebuah pertanyaan – pertanyaan [yang memang menjadi cirri khas film-film BBC] Bagaimana kelahiran gambar ? Bagaimana mungkin itu bisa terjadi ? Kenapa? Mengapa? Dimana? Kapan? Hehehehe… Scene berikutnya bercerita dimana –sejauh ini- tempat pertama manusia mulai kegiatan menggambar. Gua. Yupz, kenapa Gua? Karena dulu belum ditemukan kertas :D, lagian kagak mungkin banget klok musti nge-gambar dipasir. Cepet ilang tau. Kembali ke laptop.

Evolusi tubuh dan otak manusia mencapai sempurna? seperti kita saat ini berlansung sekitar 150 tahun yang silam. Dan kemunculan gambar itu sendiri sekitar 35 ribu tahun yang lalu. Setelah 100 ribu tahun lebih manusia hidup tanpa gambar. Apakah ini berarti gambar adalah bahasa pertama? Belum tau gwe. Setelah ini kemudian sejarah mengalami -film ini menyebutnya- ledakan kreativas.

Sederhanakah gambar-gambarnya? Terlihat dari goresannya sepertinya tidak. “Kita tidak belajar apa-apa” ungkap Picasso dalam film ini untuk menegaskan tentang pencapainan kualitas gambar yang ada di gua Pech Morle, Prancis tersebut. Pertama kali dunia mengetahui tentang lukisan gua dari bangsawan Spanyol bernama Maria dan ayahnya yang juga merupakan Arkeolog amatir, Marcelino De Sautola. Berupa lukisan Lembu Ox pada musim gugur tahun 1979. Aktifitas ini diterjemahkan oleh Henry Breuil sebagai kegiatan harian masyarakat kuno seperti berburu dan dimengerti sebagai gambar hewan. Ia juga berpendapat bahwa menggambar meruoakan bagian dari ritual untuk meningkatakan hasil buruan. Namun sayangnya, gambar ini tidak berkaitan dengan hewan yang diburu, misalnya di Spanyol Kijang menjadi konsumsi masyarakat purba bukan Lembu Ox, di Prancis mengkonsumsi Kambing bukan Mamot Berbulu ataupun Bison dan Kuda. Akhirnya perlu pertimbangan ulang untuk mengambil kesimpulan dari analisa ini.

Kemunculan gambar menimbulkan paradigma baru di abad ini, yang kemudian lahir pertanyaan; Bagaimana itu terjadi dan apa yang melatar belakangi inisiatif menggambar manusia purba? Alam trans, halusinasi, pengalaman rohani dan imajinasi. Kebutuhan khusus atau pengkspresian diri menjadi alasan untuk menggambar. Inilah jawaban baru yang coba diajukan. Gambar-gambar di pegunungan Drakenberg Afrika Selatan juga menunjukkan bukan hasil dari keseharian seperti juga suku San menurut Prof. David Lewis Williams. Pendapat ini diperkuat oleh catatan San Bushman sebagai produk visual terakhir dari suku San. Eland (semacam hewan buruan) digambar dengan posisi terkapar di batu Darkenberg, dan jika diperhatikan detail dari gambar ini tidak hanya bercerita tentang “mati” tetapi juga bagaimana hewan itu sekarat, yang ditunjukkan dengan bentuk bulu dan posisi kaki. Lebih jauh lagi, gambar itu dianggap mencitrakan sesuatu yang dihasilkan otak yang kemudian diproyeksikan kedinding. Dan hal ini tentu berkaitan dengan halusinasi, imagi dan budaya. Walaupun dalam penciptaan gambar tersebut masyarakat kuno dipengaruhi oleh budaya, namun mereka menciptakan visi yang dapat dibahasakan dengan halusinasi. Budaya member pengaruh terhadap pemilihan hewan; seperti suku San dengan memilih Eland, di Prancis manusia purba memilih Kuda dan Bison. Dominic Fytche seorang psikiater dari London berpendapat bahwa, menggambar digua memiliki kecenderungan yang sama dengan dunia trans. Otak manusia memiliki bagian yang memungkinkan untuk mendapatkan halusinasi. Gambar-gambar abstrak yang muncul digua merupakan dampak dari banyaknya subjek yang mempengaruhi system visual otak. Halusinasi berkembang pada benda-benda yang dianggap penting dan hadir dalam budaya manusia purba. Karena halusinasi bersifat dua dimensi, manusia purba dapat dengan baik menggambarkannya dan menghadirkan pengalaman tersebut.

Setelah cara membuat diketahui, maka gambar akan berkembang. Bukit Gilbeklitapey Turki Selatan menjadi lokasi terjadinya agrikultur. Dijelaskan juga bahwa tempat kemudian menjadi penting dalam kegiatan menggambar. Seperti gambar dibukit Gilbeklitapey sangat jelas terlihat pada malam hari dengan penerangan api.

Film ditutup dengan kalimat yang membuat saya tidur kemalaman;

“Karya seni telah berkarakter kuat di otak manusia sehingga membawa perubahan terbesar dalam sejarah manusia. Kini dunia modern kita didominasi oleh gambar-gambar, dengan cara yang tak pernah terbayangkan oleh nenek moyang kita. Apa kata mereka pada citra yang berpengaruh, yang dipancarkan keseluruh dunia dan dilihat oleh jutaan orang? Tapi tak satupun ini akan terjadi tanpa orang ribuan tahun lalu mendapat ‘wahyu’ bahwa garis, bentuk, dan warna dapat menangkap dunia.”
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Semeru Blogger Community - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template